Istriku,
pagi ini ketika aku jajan bubur dipinggir jalan di depan mesjid lama,
aku melihat lelaki seumuranku,
menurunkan dagangannya karena salahsatunya dibeli orang.
Tulus,
matanya berbinar.
Bahagia karena bebannya berkurang dan usahanya menghasilkan.
Sepanjang jalan itu,
sejak pagi buta ia pikul dagangannya.
Kursi malas yang berpernis dari bambu yang sebagian masih terlihat hijaunya.
Binar matanya itu.
Menyadarkanku,
mungkin cinta yang dimiliki untuk istri dan anaknya sama besar dengan cintaku padamu.
Hanya saja nasib yang membedakanya.
Aku bersyukur atas segala yang kita miliki hingga saat ini...
Istriku,
pagi ini ketika aku jajan bubur dipinggir jalan di depan mesjid lama,
aku melihat lelaki seumuranku,
menurunkan dagangannya karena salahsatunya dibeli orang.
Tulus,
matanya berbinar.
Bahagia karena bebannya berkurang dan usahanya menghasilkan.
Sepanjang jalan itu,
sejak pagi buta ia pikul dagangannya.
Kursi malas yang berpernis dari bambu yang sebagian masih terlihat hijaunya.
Binar matanya itu.
Menyadarkanku,
mungkin cinta yang dimiliki untuk istri dan anaknya sama besar dengan cintaku padamu.
Hanya saja nasib yang membedakanya.
Aku bersyukur atas segala yang kita miliki hingga saat ini... NURDANI 9:10:00 PM CB Blogger Indonesia
pagi ini ketika aku jajan bubur dipinggir jalan di depan mesjid lama,
aku melihat lelaki seumuranku,
menurunkan dagangannya karena salahsatunya dibeli orang.
Tulus,
matanya berbinar.
Bahagia karena bebannya berkurang dan usahanya menghasilkan.
Sepanjang jalan itu,
sejak pagi buta ia pikul dagangannya.
Kursi malas yang berpernis dari bambu yang sebagian masih terlihat hijaunya.
Binar matanya itu.
Menyadarkanku,
mungkin cinta yang dimiliki untuk istri dan anaknya sama besar dengan cintaku padamu.
Hanya saja nasib yang membedakanya.
Aku bersyukur atas segala yang kita miliki hingga saat ini... NURDANI 9:10:00 PM CB Blogger Indonesia
Syukur ini....
Posted by NURDANI on Tuesday, June 3, 2014
Previous
« Prev Post
« Prev Post
Next
Next Post »
Next Post »
0 komentar:
Post a Comment