(untuk anakku)
Sebelum kumiliki kau,
aku berharap akan mampu
menggenggam dunia
tapi tak pernah
berhasil.
Setelah kumiliki kau,
aku tahu kau istimewa.
Kau mampu
menatap dunia dengan senyuman
tersungging di bibirmu
dan seiring waktu,
aku semakin yakin
kau mampu, bahkan
dengan kebijakan yang lebih dari yang bisa ku bayangkan.
Permata hati...
Jangan pernah menangis,
meski palagan Bubat
merenggut segala yang kau miliki dan kau cintai
Nak, belajarlah seperti
Rakean Wastu
balaskan dendam dengan
kejayaanmu, bukan kegagahan
Meskipun kini tak
mugkin lagi ada guru seperti Rahyang Bunisora
Tapi kau masih bisa
membaca dari jejak-jejaknya
Bila saatnya tiba,
kau kembali.
menunggangi angin,
menjumpai Sang Siliwangi.
berharap kebijaksanaan dari
Hyang Bunisora
mencoba memahami arah
Rakean Jayadewata.
dengan Raksajati
kupahatkan beribu kata jadi keabadian
Nak, dalam namamu ada
harapan
bukan saja untukku
sendiri, tetapi juga untukmu
keberadaanmu adalah
bukti bahwa aku pernah ada
dirimu adalah keabadianku.
2010
0 komentar:
Post a Comment